Tahun 2013, luas areal perkebunan di Rohil tercatat 285.123,5 hektare dengan jumlah produksi 10.898,5 ton sawit, kemudian 67.590,6 ton karet kering lalu 5.848,9 ton kopra, empat ton kopi, 118 ton kaku dan 82,1 ton pinang.
Untuk memberikan kesejahteraan kepada pelaku pertanian, pemerintah melalui melalui instansi terkait telah memberikan bantuan berupa bibit dengan program tersebut merupakan pencapaian perekonomian masyakat.
“Tahun ini dan seterusnya, kita akan terus memberikan bantuan bibit kepada masyarakat, baik bibit sawit, pinang, karet dan kelapa. Ini merupakan program untuk mensejahterakan masyarakat melalui potensi daerah perkebunan,” kata Suyatno di Bagan Siapiapi, Kamis (11/9) kemarin.
Pemberian bantuan diprioritaskan kepada desa yang daerahnya memiliki potensi areal kebun, bantuan juga diprioritaskan kepada warga petani yang pekebun agar lebih tepat sasaran.
Adapun dalam pemberian bantuan tersebut sebutnya lagi, terlebih dahulu dilakukan survei lokasi, areal dan potensi daerah. Artinya, bantuan bibit diberikan sesuai dengan daerah dan potensi daerah tersebut.
Selain mendapatkan bantuan bibit pihak dinas juga telah memprogramkan untuk sejalan dengan memberikan bantuan obat pembasmi hama dan lain sebagainya.
Hal itu akan terus dilakukan dan pada tahun -tahun sebelumnya akan diupayakan lebih banyak lagi penerima dan yang pasti pemohon harus sesuai dengan kriteria dan prosedur.
“Mudah -mudahan dengan adanya bantuan yang diberikan Pemda melalui dinas terkait itu dapat menjadi cambuk sebagai motivasi bagi masyarakat petani daerah kita untuk terus bisa berkarya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak hanya untuk hari ini tapi terus kedepan,” ujar Suyatno.